Kelas:1.eb.18
Npm:26210744
Data statistic PDB tahun mutahir dan peran sector pertanian dengan sector lain
1. Konsep dan tujuan industialisasi
Konsep industrialisasi berawal dari revolusi industri pertama pada pertengahan abad ke-18 di Inggris, yang ditandai dengan penemuan metode baru untuk permintalan, dan penemuan kapas yanng mencipatakan spesialisasi dalam produksi, seta peningkatan produktivitas dari faktor produksi yang digunakan.
Tujuan pembangunan industri nasional baik jangka menengah maupun jangka panjang ditujukan untuk mengatasi permasalahan dan kelemahan baik di sektor industri maupun untuk mengatasi permasalahan secara nasional, yaitu :
1) Meningkatkan penyerapan tenaga kerja industri.
2) Meningkatkan ekspor Indonesia dan pember-dayaan pasar dalam negeri.
3) Memberikan sumbangan pertumbuhan yang berarti bagi perekonomian.
4) Mendukung perkembangan sektor infrastruktur.
5) Meningkatkan kemampuan teknologi.
6) Meningkatkan pendalaman struktur industri dan diversifikasi produk.
7) Meningkatkan penyebaran industri.
2. Factor pendorong industrialisasi:
Kemampuan teknologi dan inovasi
b) Laju pertumbuhan pendapatan nasional per kapita
c) Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri. Negara yang awalnya memiliki industri dasar/primer/hulu seperti baja, semen, kimia, dan industri tengah seperti mesin alat produksi akan mengalami proses industrialisasi lebih cepat
d) Besar pangsa pasar DN yang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan jumlah penduduk. Indonesia dengan 200 juta orang menyebabkan pertumbuhan kegiatan ekonomi
e) Ciri industrialisasi yaitu cara pelaksanaan industrialisasi seperti tahap implementasi, jenis industri unggulan dan insentif yang diberikan.
f) Keberadaan SDA. Negara dengan SDA yang besar cenderung lebih lambat dalam industrialisasi
g) Kebijakan/strategi pemerintah seperti tax holiday dan bebas bea masuk bagi industri orientasi ekspor.
3. Permasalahan sector industry manufaktur nasional:
Sesuai sifat lamiah dari prosesnya, industri dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu industri primer atau hulu yang mengolah output dari sektor pertambangan manjadi bahan baku siap pakai untuk kebutuhan proses produksi pada tahap-tahap selanjutnya, dan industri sekkunder atau industri manufaktur yang terdiri dari industri tengah yang membuat barang-barang modal, barang-barang stengah jadi dan alat-alat produksi, serta industri hilir yang membuat barang-barang jadi yanng kebanyakan adalah barang-barang konsumen rumah tangga.
1. PERTUMBUHAN OUTPUT
Pada msa sebelum krisis ekonomi di Asia Tenggara, misalnya periode 1955, industri manufaktur dari kelompok LCDs ercatat mengalami suatu perkembangan yang sangat pesat. Pertumbuhan yang tinggi ini disebablan tterutama oleh permintaan eksternal yang kuat dengan X dari produk-produk manufaktur tercatat tumbuh sekitar 9,3% rata-rata pertahun selama periode yang sama. Didalam kelompok ASEAN, proses industrialisasi juga berlangsung pesat sejak 1970-an, khususnya diempat negara, yakni singapura, thailand, malayasia, dan indonesia.
2. PENGUKURAN DAYA SAING INDUSTRI
Globalisasi pada dasarnya adalah penomena yang mendorong perusahaan di tingkat mikro ekonomi untuk meningkatkan efisiensi agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Dengan globalisasi yang menyatukan pasar dan kompetisi investasi internasional meningkatkan tantangan sekaligus peluang bagi semua perusahaan baik kecil, menengah maupun besar.
Daya saing adalah kemampuan perusahaan, industri, daerah, negara, atau antar daerah untuk menghasilkan faktor pendapatan dan faktor pekerjaan yang relatif tinggi dan berkesinambungan untuk menghadapi persaingan internasional (sumber OECD). Oleh karena daya saing industri merupakan penomena di tingkat mikro perusahaan, maka kebijakan pembangunan industri nasional didahului dengan mengkaji sector industri secara utuh sebagai dasar pengukurannya. Analisa difokuskan pada dua sisi yaitu: Sisi Penawaran dan Sisi Permintaan.
4. Permasalahan industrialisasi :
a. Keterbatasan teknologi dan SDM
b. Masalah struktur organisasi
5. Strategi pembangunan sector industry:
Strategi subtitusi impor dan stategi promosi ekspor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar